Halaman

Sabtu, 29 Desember 2012

PLN selalu menjadi “KAMBING HITAM” ketika Listrik Padam


Saat mati lampu/listrik padam, pasti masyarakat selalu mengomel-ngomel kepada PLN. Mungkin hal seperti itu sudah biasa pada pola pikir masyarakat di zaman demokratis ini, semua masyarakat dapat mengutarakan pendapatnya. Setiap perusahaan pasti pernah mendapatkan kritikan yang begitu tajam dari pelanggannya, akan tetapi hal tersebut merupakan suatu koreksi untuk melayani lebih baik lagi.
Tapi, apakah ketika Listrik Padam hanya PLN yang bertanggungjawab? Dari tulisan saya ini, mungkin dapat membantu menjelaskan kenapa sih bisa terjadi Listrik Padam?
Listrik Padam itu bukan kehendaknya dari PLN, tetapi karena gangguan-gangguan yang mengakibatkan gagalnya energy listrik tersalurkan hingga ke rumah-rumah. Dibawah ini merupakan Flowchart Gambaran Umum tentang Penyebab Listrik Padam.
Flowchart tentang Penyebab Listrik Padam

Daerah yang terkena pemadaman listrik dapat dibedakan menjadi 2 :
1.      Listrik Padam di Banyak Rumah
2.      Listrik Padam di Satu Rumah

Untuk Listrik Padam di Banyak Rumah terjadi akibat dari Gangguan Eksternal dan Gangguan Internal.
Pada gangguan ekternal ada 4 penyebab :
1.      Pohon menyentuh kawat jaringan PLN (JTM)
2.      Bencana Alam, biasanya terjadi karena petir menyambar ke jaringan PLN
3.      Binatang menyentuh kawat jaringan PLN (JTM)
4.      Benang layang-layang menyentuh kawat jaringan PLN (JTM)
yang sering terjadi khususnya di Wilayah Babel adalah sambaran petir karena Babel merupakan daerah jalur petir. Akan tetapi PLN secara perlahan memberi proteksi antipetir di seluruh jaringan PLN yang terletak di jalur petir untuk mengurangi gangguan tersebut. Dan gangguan yang sering terjadi adalah pohon yang menyentuh Kawat PLN (JTM), oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari masyarakat apabila Tim PLN sedang memotong pohon mohon diberi izin, karena semua ini demi keberlangsungan suplai listrik.

Pada gangguan internal ada 4 penyebab :
1.      Suplai dari Pembangkit Listrik terhenti/blackout
2.      Komponen jaringan mengalami penuaan, sehingga isolasinya melemah
3.      Gardu Trafo, biasanya terjadi karena overload dan minyak bocor
4.  Tiang Listrik, biasanya terjadi karena tiang roboh akibat bencana alam atau tertabrak kendaraan.


Untuk Listrik Padam di Satu Rumah biasanya sering terjadi akibat MCB Jatuh (yang terdapat di kWh meter PLN). Kenapa hal itu bisa terjadi? Ada 2 kemungkinan, Pertama akibat konsleting listrik, karena ada kesalahan saat instalasi kabel2 listrik di dalam rumah (kabelnya terlalu kecil dll), maka dari itu saat membangun rumah, usahakan yang mengerjakan instalasi listrik adalah orang-orang yang ahli (bukan kewajiban PLN).
Kemungkinan Kedua adalah Kelebihan Beban, maksudnya adalah misalnya Daya kWhmeter Anda hanya 1300VA tetapi Anda memakai peralatan listrik melebihi dari 1300VA maka secara otomatis MCB akan jatuh. Untuk menormalkannya kembali, sebaiknya Anda mematikan peralatan yang memakan listrik besar terlebih dahulu dan kemudian dicoba untuk dinaikkan MCB nya. Agar tidak terjadi lagi MCB jatuh, sebaiknya lakukan tambah Daya dari 1300VA menjadi 2200VA.

Dengan tulisan diatas ini diharapkan masyarakat mengerti akibat listrik padam, dan masyarakat dimohon partisipasinya apabila mengalami listrik padam segera hubungi call center PLN (kode area + 123) atau twitter @pln_123, petugas PLN akan segera memperbaiki gangguan tersebut.


Sebagai informasi tambahan, berita heboh belakangan ini mengenai matinya radar di dua bandara internasional Soetta Jakarta (16 Des 2012) dan Adisucipto Jogja (26 Des 2012), Apakah listrik padam tersebut merupakan kesalahan dari PLN????
Mari kita klarifikasi lebih dalam di dalam tulisan blog ini:
Bandara Soetta Jakarta 16 Des 2012
Padamnya listrik yang mengakibatkan tak berfungsinya radar bukan kesalahan PLN. Melainkan disebabkan karena kerusakan Uninterruptible Power Supply (UPS). Hasil investigas KNKT bahwa komponen kapasitor di UPS 1 terbakar, kapasitor tersebut berfungsi sebagai snubber filter dan membuat saklar otomatis ke UPS 2 tidak berfungsi. Pada saat kejadian radar mati, suplai listrik PLN ke Area Bandara Soetta dalam kondisi normal.

Bandara Adisucipto Jogja 26 Des 2012
Berbeda dengan Bandara Soetta radar mati karena kerusakan dari UPS, di Bandara Adisucipto matinya radar disebabkan trip pada instalasi listrik Bandara itu sendiri. (Perlu diingat instalasi didalam rumah/gedung/bangunan merupakan tanggung jawab dari pemilik bangunan, tanggung jawab PLN adalah dari kWhmeter ke Tiang Listrik). Seharusnya ketika trip pada instalasi listrik diambil alih oleh power backup, namun pada saat itu kondisi power backup sedang dalam diperbaiki sehingga power backup tidak mampu mengambil alih pasokan listrik. Akibatnya, radar melakukan restarting dengan menggunakan pasokan listrik PLN.

Sebagai informasi, Bandara merupakan tempat yang vital, oleh karena itu aliran listrik ke Bandara disuplai dari beberapa Penyulang dan Gardu Induk yang berbeda, sehingga dapat dipastikan pasokan listrik PLN ke Bandara sangat handal.

Dari kasus matinya radar di 2 Bandara dapat ditarik kesimpulan bahwa Suplai Listrik PLN terhenti atau listrik padam merupakan tidak sepenuhnya kesalahan dari PLN, melainkan tergantung juga dari sistem instalasi rumah/gedung/bangunan, untuk itu dimohon kepada masyarakat agar memahami batasan tanggungjawab antara PLN dan Pelanggan/Pemilik Bangunan






Sabtu, 22 Desember 2012

Kenyamanan Listrik dengan Prabayar



Definisi Listrik Prabayar
Merupakan layanan terbaru dari PLN untuk pelanggan dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter elektronik prabayar. Dengan listrik prabayar, konsumen bisa lebih mudah mengooptimalkan konsumsi listrik, disamping itu konsumen tidak perlu berurusan dengan pencatat meter tiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Karena persedian kWh dapat di tambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan.

Contoh Meteran PLN Listrik Prabayar

Keunggulan dan Manfaat Prabayar
1.       Mengendalikan sendiri pemakaian listrik
2.       Pembelian di sesuaikan kemampuan
3.       Tidak ada sanksi pemutusan
4.       Privasi tidak terganggu
5.       Tidak ada biaya keterlambatan
6.       Tanpa dikenakan biaya beban/energy minimum
7.       Tidak ada masalah baca meter
8.       Stroom yang dibeli tidak ada masa kadaluarsa

Proses Layanan Pasang Baru
1.       Calon pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan KTP, Sketsa lokasi dan Nomor telepon
2.       Petugas PLN melakukan survey lokasi
3.       Penerbitan Surat Persetujuan
4.       Calon pelanggan membayar biaya penyambungan dan Token pertama
       Biaya Penyambungan untuk Keperluan Rumah Tangga
-          Daya 450 VA, Biaya Penyambungan Rp 337.500
-          Daya 900 VA, Biaya Penyambungan Rp 675.000
-          Daya 1300 VA, Biaya Penyambungan Rp 975.000
-          Daya 2200 VA, Biaya Penyambungan Rp 1.650.000
PLN Bersih tanpa TIPS
5.       Calon pelanggan menandatangani Surat Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)
6.       Petugas PLN melaksanakan penyambungan

Kamis, 20 Desember 2012

Forum Pemeliharaan Transmisi Indonesia Barat


Pada tanggal 20-21 Desember 2012, PLN Bangka Belitung mengadakan acara Forum Pemeliharaan Transmisi dari seluruh bagian Indonesia Barat. Acara ini berkat dorongan dari PLN Pusat yang menyarankan agar PLN Bangka Belitung menjadi tuan rumah. Kenapa di Bangka Belitung? Karena jaringan Transmisi 150 kV di wilayah kerja PLN Bangka Belitung masih pendek (hanya dari Sungailiat – Air Anyir – Pangkalpinang) dan dalam perencanaan sampai dengan tahun 2014 akan dibangun transmisi dari Pulau Sumatera ke Pulau Bangka melalui Kabel Laut 150 kV dan seluruh interkoneksi sistem Bangka menggunakan transmisi 150 kV (dari Mentok – Kelapa – Sungailiat – Air Anyir – Pangkalpinang – Koba – Toboali). Sehingga PLN Bangka Belitung dapat belajar dari UPT (Unit Pelayanan Transmisi) di seluruh Indonesia Barat yang sudah berpengalaman di bidang transmisi. Peserta yang hadir dalam forum antara lain : DIV TRS IB, P3BS, UPT B.Aceh, UPT Medan, UPT P.Siantar, UPT Padang, UPT Pekanbaru, UPT Bengkulu, UPT Palembang, UPT Tj.Karang, Wilayah Kalbar, APDP Kalbar dan PLN Batam.

 
Pembukaan Forum Pemeliharaan Transmisi Indonesia Barat


 Peserta Forum Pemeliharaan Transmisi Indonesia Barat


Dengan adanya sharing knowledge sistem transmisi maka setiap unit akan mengetahui pengalaman dari unit lain. Ingat dengan pepatah, guru yang paling hebat adalah belajar dari pengalaman. Jadi masing-masing unit membuat makalah dan presentasi dari apa yang sudah dilakukan dari inovasi/ide cemerlang untuk memperbaiki/meningkatkan kinerja sistem transmisi. Tema yang dipresentasikan antara lain :
1.      Menurunkan Gangguan di Trafo
2.      Menurunkan Gangguan di SUTT
3.      Meningkatkan Keandalan Pasokan Sumber DC
4.      Mencegah Malakerja Sistem Proteksi

Dari hasil pertemuan sharing knowledge tersebut akan direncanakan pembuatan program kerja. Program kerjanya adalah sebagai berikut:
Tema : Menurunkan Gangguan Trafo

1.      Pengukuran Thermovisi :
  1. Melaksanakan pengukuran thermovisi pada sambungan klem Trafo dengan frekuensi pengulangan setiap bulan.
  2. Melaksanakan pengukuran thermovisi tambahan pada sambungan klem Trafo pada :
o   Saat manuver beban trafo yang diperkirakan dapat menyebabkan suhu konduktor/klem menjadi lebih tinggi.
o   Setelah melakukan pemeliharaan yang melibatkan pekerjaan pada sambungan klem.
  1. Untuk keseragaman nilai pengukuran direkomendasikan untuk ditentukan titik jarak pengukuran thermovisi/thermogun.
2.      Pemeliharaan Bushing
a.    Pada saat pemeliharaan bushing, untuk dilakukan pengukuran tangen delta dan kapasitansi C1 dan C2. Hasil pengukuran tersebut agar dibandingkan dengan name plate yang ada di bushing tersebut dan dibuat rekomendasi hasilnya sesuai dengan manual book dari pabrikan.
b.    Pemasangan online bushing monitoring untuk bushing yang support sebagai peringatan dini akan kondisi bushing.
c.     Bushing spare yang ada agar diuji kondisi tangen delta dan kapasitansinya minimal setiap tahun.
d.      Penyimpanan Bushing spare agar dilakukan sesuai dengan kondisi yang disyaratkan oleh pabrikan.
3.      Pemeliharaan Kabel Power Trafo
a.     Untuk menghindari kegagalan isolasi akibat panas yang ditimbulkan oleh arus beban, pengisolasian terminasi kabel agar menggunakan kit isolasi berbentuk tabung yang standar khusus untuk kabel dan dilekatkan ke kabel dengan pemanasan.
b.      Untuk mencegah gangguan akibat flashover pada terminasi kabel, maka kelainan pada terminasi kabel 20kV harus segera ditindaklanjuti.
4.      Monitoring Kondisi Peralatan Utama
a.      Untuk mendukung keamanan switchyard dan monitoring kondisi perlatan utama maka agar seluruh switchyard dilengkapi dengan monitoring oleh CCTV.
b.      Khusus untuk monitoring kondisi trafo secara kontinyu agar setiap trafo di Gardu Induk dimonitor dengan menggunakan CCTV dengan fasilitas infra red.
5.      Pekerjaan Relokasi Trafo
a.     Pada setiap pekerjaan relokasi trafo agar dilakukan supervisi oleh unit terkait, mulai dari pengujian awal, perjalanan dan pengujian akhir di lokasi pemasangan trafo.

Tema : Menurunkan Gangguan di SUTT
1.     Material Isolator harus menggunakan material yang benar / baik dan sesuai dengan standar.
2.      Menindaklanjuti isolator yang tingkat polutannya tinggi :
a.    Melakukan Penggantian Isolator yang berlumut pada daerah yang kelembabannya tinggi dengan menggunakan isolator jenis ANTI FOG
b.      Meningkatkan frekuensi pemeliharaan pada daerah yang tingkat polutan isolator tinggi.
c.     Pemasangan isolator jenis Polimer pada daerah tertentu dan kondisi tertentu.
d.    Menjajaki metode penggunaaan coating sebagai alternatif untuk mengurangi efek polutan tinggi.
e.      Pengajuan untuk pengadaan online washer pada isolator yang berada di Switch Gear
3.   Unit yang transmisinya sudah terpasang TLA  melakukan evaluasi dan memonitoring efektifitasnya terhadap gangguan.
4.     Pengajuan pemasangan TLA untuk Penghantar yang intensitas gangguan petirnya tinggi dan untuk tahanan pentanahan kaki tower >10 Ohm (tidak dapat diturunkan), dilengkapi dengan data dan metode penempatan titik yang tepat.
5.      Secara periodik melakukan penggantian isolator yang korosif.
6.      Melaksanakan  pemasangan  sistem pentanahan langsung dari GSW ke Tanah. Pada daerah yang rawan gangguan petir.
7.      Menghubungkan setiap ada temuan GSW yang belum terkonek ke body tower.
8.      Unit yang mempunyai PDKB dilibatkan untuk mempercepat restorasi gangguan/ pelacakan akibat gangguan.
9.   Merevisi ceklist rekapitulasi pekerjaan PDKB. (melengkapi dengan jumlah dan nomor keping dari cold yang flashover/pecah)

Tema : Meningkatkan Keandalan Pasokan Sumber DC
1.  Tanggung jawab pemeliharaan Sistem DC perlu dipertegas, apakah menjadi tanggung jawab bagian HAR GI atau HAR Proteksi, dan termasuk ketersediaan SDM-nya.
2.     Perlu difasilitasi Workshop Sistem DC untuk Indonesia Bagian Barat secara berkala.
3.     Penerapan sistem terpisah antara suplay sumber DC untuk peralatan 150 kV dan 20 kV dilengkapi COS (Change Over Switch).
4.   Penambahan/upgrade jumlah cell baterai dilengkapi Dioda Dropper dengan kontrol DC agar waktu back up  baterai lebih lama.
5.   Sarana mobilitas khusus untuk peralatan kerja sistem DC (Triller mobile DC), kendaraan penarik atau modifikasi mobile DC yang terintegrasi dengan mobil khusus.
6.   Inspeksi Konduktor dan rekonektoring kabel DC sekaligus pemisahan saluran apabila kabel berada pada saluran kabel outgoing feeder.
7.      Thermovisi terminal-terminal sistem DC.
8.   Rectifier mobile voltage range 0-250 Volt dengan kapasitas 100 A, tipe switching emergency equipment diusulkan dilengkapi di tiap unit.
9.   Perlu kajian kedepan untuk Common facilities converter 48 to 12 V / 50A, untuk radio komunikasi dan instalasinya.
10. Pembuatan SOP dan IK Operasi dan Pemeliharaan sistem DC termasuk mode operasi masing-masing peralatan.
11. Untuk pengadaan sistem DC dan kelengkapannya agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
-          Kemudahan pengoperasian peralatan.
-          Perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
-       Rectifier wajib memiliki : kualitas penyearah, proteksi tegangan surja, AVR & Current Limiter,  Filtering, dan Dropper Diode.
12.  Berkaitan dengan kemungkinan kejadian padam total gardu induk, maka :
-       Diperlukan Standby Genset Automatic dan Esential Bus untuk pemakaian peralatan utama gardu induk.
-    Operator diwajibkan untuk memastikan sistem DC bekerja baik seperti semula, setelah terjadi kejadian padam total. Jika ditemukan kondisi abnormal segera melaporkan ke regu pemeliharaan.
13.  Perlu review dan resetting untuk konfigurasi sistem DC termasuk jika ada perubahan konfigurasi beban.
14. Untuk ruang baterai yang ada harus dilengkapi inhaust dan exhaust fan, dan baterai disusun sedemikian rupa (bertingkat) untuk mempermudah pemeliharaan dan tidak terkena sinar matahari langsung.
15. Dilakukan pemeriksaan sistem sirkulasi khusus pada baterai Alkali yang bertutup tabung (Tube-plug).
16. Agar dilakukan rekondisi baterai apabila hasil uji kapasitas baterai < 50% dan pengujian kandungan potassium karbonat < 100 gram/liter.
17.  Berkaitan dengan design sistem DC ke depan yang akan menggunakan 2 trafo PS, 2 rectifier, 2 bank baterai, dan 2 bus load, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang untuk tata ruang penempatan peralatan tersebut.
18.  Diperlukan evaluasi SK Dir. 114 mengenai pengujian berat jenis elektrolit baterai Nicad.

Tema : Menurunkan Gangguan Akibat Malakerja Sistem Proteksi
1.   DEF  harus dilengkapi dengan teleproteksi, DEF yang tidak mempunyai fasilitas SPAR (Phase Selection)  dan hanya mempunyai fasilitas TPAR di beri waktu tunda (t= 50 ms) untuk memberi kesempatan  distance relay SPAR jika distance relay mendeteksi gangguan.
2.   SOTF pada distance relay dengan deteksi over current dan impedansi Zone 1 dan Zone 2  di aktifkan, dan juga mendeteksi status CB (52 a).
3.    Teleproteksi DEF yang tidak tesedia channel khusus di gabung dengan teleproteksi pada channel distance relay.
4.   Untuk meningkatkan kemampuan analisa gangguan akan di adakan workshop DFR dan Fault Locator dengan mengundang narasumber Dr.Ir Sazali dari TNB di PLN P3B Sumatera dengan menyertakan APDP Wilayah Kalbar, Wilayah Babel dan PLN Batam.

Dari rekomendasi program kerja diatas, akan sangat membantu demi meningkatnya keandalan sistem transmisi 150kV untuk listrik yang lebih baikm, terutama pelanggan masyarakat di wilayah kerja Indonesia Barat. Dengan sharing di blog ini diharapkan dapat dipelajari lebih dalam sehingga dampaknya bagi pelanggan masyarakat seluruh Indonesia.